DisclaimerTHE CONTENTS OF THIS WEBSITE ARE FOR INFORMATIONAL PURPOSES ONLY AND ARE NOT INTENDED TO BE A SUBSTITUTE FOR PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE, DIAGNOSIS, TREATMENT, OR PREVENTION OF A DISEASE OR MEDICAL CONDITION. PLEASE CONSULT A PHYSICIAN FOR THE TREATMENT AND/OR MANAGEMENT OF ANY DISEASE OR MEDICAL CONDITION WITHOUT DELAY.
Jakarta – Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi merupakan satu dari sekian banyak ulama dunia yang memiliki pengaruh besar pada abad ke-20. Tidak hanya dalam bidang keagamaan seperti tafsir, Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi memberikan kontribusi besar pada bidang sosial kemasyarakatan hingga politik internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah. Syekh Mutawalli Asy-Syara’wi merupakan seorang ulama kharismatik yang dihormati oleh dunia Islam, khususnya rakyat Mesir. Keluhuran akhlak dan keluasan ilmu yang dimiliki membuat beliau dikenal, bahkan pada November 1976 beliau diangkat menjadi Menteri Wakaf dan Urusan Al-Azhar pada pemerintahan Anwar Sadat. Kala itu beliau mendukung penuh kebijakan Pemerintah Mesir yang menentang dominasi Israel di Kawasan Timur Tengah dan Palestina. Kolaborasi metode dakwah yang santun dan kerendahan hati juga membuat beliau dikagumi oleh para umat muslim. Sebagaimana dilansir dari Ustaz Miftah Al-Banjary, seorang pakar linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur’an asal Banjar, Kalimantan Selatan pernah menceritakan kerendahan hati Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi. Kala itu seusai pengajian, seorang marbot masjid tempat Syekh Mutawalli menggelar pengajian mendapati Syekh Mutawalli membersihkan toilet yang kotor seorang diri. Syekh Mutawalli membersihkan toilet setelah semua jamaah pulang, hingga tinggallah dia sendiri. Malam itu, marbot tersebut sangat terkejut mendapati seseorang pada tengah malam sedang membersihkan toilet. Saat dicermati, ternyata sosok yang membersihkan toilet adalah Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi, orang yang alim dan sangat dihormati di seluruh penjuru Mesir. Dengan gaya khas orang Mesir, marbot tersebut bertanya dengan setengah berteriak, “Ihda ya ammu Syekh? Fi eh? Bi ti’miel ih hadratak?” Ada apa ini wahai paman Syekh? Ada apa? Mengapa anda melakukan ini? kata marbot tersebut. Si marbot merasa malu, bagaimana tidak, pekerjaan yang sebagian orang pandang kotor dan hina kini dikerjakan oleh orang yang paling mulia di Mesir. Syekh Sya’rawi hanya tersenyum dan berkata, “Bukan salah Anda. Anda tidak usah merasa sungkan. Saya melakukan ini untuk menebus kesalahan saya. Tadi, ketika saya sedang mengajar jamaah yang sedemikian banyaknya, saya terbesit bahwa saya ini tampil sebagai seorang guru bagi mereka. Saya merasa lebih berilmu meski itu hanya sebatas lintasan persekian detik saja, saya langsung beristighfar.” “Saya tidak akan membiarkan ada sedikit pun rasa kesombongan boleh terlintas dalam hati saya. Agar menyadarkan nafsu saya bahwa saya ini sesungguhnya bukan siapa-siapa, saya tidak memiliki kemuliaan, maka saya didik nafsu saya agar dia mau melakukan hal yang dianggapnya rendahan dan hina ini. Inilah cara saya mendidik hati saya,” begitulah jawaban dari seorang yang digelari Mujadid Abad ke-20. Berikut tujuh kalam emas beliau yang dapat direnungi Bersama dalam mengarungi luasnya kehidupan 1. Jika kamu tidak mampu mengatakan kebenaran, maka jangan bertepuk tangan atas kebatilan. 2. Jika kamu tidak memiliki orang yang dengki kepadamu, maka ketahuilah bahwa kamu adalah orang gagal. 3. Tidak ada orang yang berkuasa di dunia ini melainkan karena kehendak Allah SWT. 4. Janganlah kamu beribadah kepada Allah agar Dia memberimu, tapi beribadalah agar Dia ridha. Karena ridha-Nya akan membuatmu terperangah dengan banyaknya pemberian-Nya. 5. Jika kamu melihat seorang miskin di negeri muslim, maka ketahuilah bahwa di sana ada orang kaya yang mencuri hartanya. 6. Orang yang memiliki ayah tidak akan gelisah, lantas bagaimana mungkin orang yang memiliki Allah gelisah? 7. Janganlah gelisah karena rencana manusia, karena maksimal yang mampu mereka lakukan adalah menjalankan kehendak Allah SWT. Semoga kita semua mendapat keberkahan beliau, dapat meniru kerendahan hati dan keluruhan akhlak beliau. Berikut adalah pesan terakhir beliau sebelum wafat “Apabila kamu melihat pertikaian antara kebenaran dengan kebenaran, maka hal itu tak akan mungkin kau dapati. Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu. Tak akan kamu dapati pula dan tak akan panjang suatu perselisihan antara kebenaran dan kebatilan, karena suatu kebatilan selalu akan binasa.” Disadur dari berbagai sumber. [embedded content] Editor Daniel Simatupang
KataMutiara Nasehat dari Habib Syekh bin 'Abdul Qadir as-Segaf (Habib Syekh bin 'Abdul Qadir as-Segaf) Foto : Habibana Syekh Abdul Qadir as-Segaf saat bersilaturahim ke Desa Adat Osing, Kemiren, Banyuwangi. Muhammad Adnan Al-Afwiyuni Syaikh Muhammad Amin al-Jaelani Syaikh Riyadh Bazo Syeikh Adnan al-Afyouni Mufti Syeikh Mutawali Sya
- Prof. Dr Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi lahir di Mesir tahun 1912. Ia merupakan Ulama internasional yang berasal dari Mesir. Ia menyelesaikan pendidikan menengah pada Perguruan Az meneruskan ke Universitas Al Azhar, Mesir Fakultas Adab, jurusan sastra Arab di Kairo dan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Meskipun ia lulus dari jurusan sastra Arab, ia sangat mendalami dari Syekh Mutawalli Asy Sya'rawiPerjalanan Dakwah Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawiSejak muda ia dikenal sebagai orang yang berjiwa revolusioner. Ketika masih di Universitas Al Azhar, ia pernah memimpin protes terhadap rektornya yaitu Syekh Muhammad Ahmad Az Zawahir karena alumninya yang mengajar di Universitas tersebut digaji sangat rendah. Akibat protes itu, Syekh Muhammad Ahmad Az Zawahir dicopot dari jabatnnya dan digantikan oleh Syekh Muhammad Mustafa Al awal 1970 ia bermukim di Arab Saudi selama beberapa tahun. Ia kembali ke Mesir pada masa pemerintahan Presiden Anwar Sadat. Selanjutnya pada tahun 1976, ia diangkat menjadi Menteri Agama Mesir. Jabatannya ini dipegangnya sampai tahun 1978. Sejak di Arab Saudi, Syekh Mutawalli Asy Sya’rawi sudah dikenal lewat tulisan dan ceramahnya. Ia memiliki kemampuan istimewa dalam hal berbicara dan ceramahnya, ia dapat menguraikan dan memecahkan persoalan-persoalan rumit dan penuh rahasia tentang keimanan, ibadah, hadis, hukum, akhlak dan muamalat. Karena itu ceramah yang disampaikannya senantiasa menarik hati pendengarnya yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, tua, muda, kalangan tradisionalis maupun sering diundang ke berbagai perguruan tinggi di Eropa dan Amerika untuk berceramah tentang Islam dalam kaitannya dengan kehidupan modern. Ia mempunyai wawasan yang luas tentang kedokteran, astronomi, dan bidang eksakta lainnya. Karena ceramahnya yang menarik mengenai masalah perbankan Islam, ia kemudian diangkat sebagai ketua sebuah panitia konsultatif yang dibentuk oleh Gubernur Bank Sentral utama panitia ini adalah menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam Al Masraf Al Islami Ad Dauli Badan Keuangan Negara, menengahi perselisihan di antara dewan direkturnya, dan mengawasi ciri-ciri Islam dalam tindakan badan keuangan tersebut. Pengalamannya sebagai konsultan masalah perbankan memberi inspirasi kepadanya untuk mendirikan sebuah Bank Islam di Austria pada tahun pada awal tahun 1987, ia mempelopori berdirinya Bank Islam Faisal di Mesir Bank Faisal Al Islami Fi Misr. Syekh Mutawalli Asy Sya’rawi termasuk Ulama penulis yang produktif. Kemampuannya mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulisan ternyata mengimbangi kemampuan retorikanya yang mengagumkan. Karyanya dalam bentuk buku juga sangat banyak. Yang paling populer adalah tafsir Alquran Mutawalli Asy Sya’rawi. Karya-Karya Syekh Mutawalli Asy Sya'rawiDi Indonesia buku-bukunya telah banyak diterbitkan dalam bentuk terjemahan, diantaranya adalah Anda Bertanya Islam Menjawab 5 jilidBukti-Bukti Adanya AllahMenghadapi Hari KiamatIslam di Antara Kapitalisme dan KomunismeWanita Harapan TuhanKeraguan Musuh-Musuh IslamWanita dalam Alquran, dan banyak Syekh Asy Sya’rawi diuraikan dengan jelas dalam bukunya “Al Mukhtar Min Tafsir Alquran Al Azhim” Pilihan dari Tafsir Alquran.Ia menjelaskan tujuan ibadah adalah takwa. Seorang yang bertakwa akan selalu mengikuti sifat-sifat Tuhan sehingga akan terhindar dari godaan duniawi. Allah mewajibkan manusia untuk beribadah setelah manusia diberi sarana berupa bumi untuk ditempati, akal untuk berpikir dan sejumlah sarana pemerintah Mesir menarik pajak dari rakyat untuk kepentingan pembangunan nasional, sebagian ulama menetapkan boleh membayar pajak dari uang zakat. Akan tetapi ia dengan gamblang menyatakan antara pajak dan zakat tidak ada kaitannya sama sekali. Menurutnya pajak adalah kewajiban setiap warga negara sedangkan zakat adalah pajak utama dari pemberian zakat adalah para fakir, miskin dan anak yatim. Pajak tidak dapat diambil dari uang zakat dengan dalih untuk kepentingan pembangunan. Selanjutnya, pandangannya dalam bidang teologi sangat dipengaruhi oleh paham Asy’ariyah. Ia menyatakan dalam upaya mewujudkan suatu perbuatan diperlukan minimal tujuh unsur sebagai syarat yaitu kekuatan, akal yang merencanakan, pengerahan tenaga, substansi perbuatan itu sendiri, dimensi waktu, dimensi ruang dan tidak ada satupun dari unsur tersebut yang merupakan ciptaan manusia, karena itu dapat disimpukan bahwa manusia tidak bebas dalam berbuat, ia hanya dapat menimbang atau memilih di antara dua alternatif yaitu berbuat atau tidak Ensiklopedia Islam Jilid 2 terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.