A Organisasi Pertandingan. Setiap pertandingan atau perlombaan, baik yang berskala besar maupun kecil memerlukan pengelolaan yang sebaik-baiknya. Kegiatan penyelenggaraan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, serta pelaporan. Sesuai dengan ciri utama olahraga (terutama olahraga prestasi) yang mengutamakan prinsip pencapaian
Pelengkap aksesoris busana adalah detail-detail yang dipasang pada busana. Bisa dipasangkan pada permukaan busana sebelum bahan dipotong, pada bagian-bagian busana sebelum dijahit, atau setelah busana selesai dijahit. Garnitur Trimmings, bisa berperan sebagai unsur dekoratif hiasan atau sebagai unsur fungsional kegunaan, atau keduanya. Segala yang dapat dipindahkan tanpa menganggu struktur dasar busana, seperti memasang monte, aplikasi dan bordir, adalah unsur dekoratif yang menambah nilai tampilan dari desainnya. Sedangkan kancing-kancing dan tutup tarik ritsleting adalah unsur fungsional, memudahkan saat mengenakan dan melepas busana, dan bisa juga dimanfaatkan untuk menambah perhatian pada desainnya. Baik unsur dekoratif maupun unsur fungsional, garnitur harus selalu dirancang sebagai bagian dari busana. Suatu garnitur tidak harus selalu dipergunakan, kecuali akan menambah penampilan suatu desain. Berat atau bobot serta ukuran dari garnitur apa saja seharusnya selaras dengan bahannya. Memilih bahan pelengkap busana diperlukan ketelitian dan kecermatan. Pemasangan hiasan busana dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi struktur suatu busana, kemungkinan untuk dilepas dapat dilakukan. Macam dan Fungsi Bahan Pelengkap Busana Macam-macam garnitur busana antara lain sebagai berikut Aplikasi Badge Bunga korsase corsage Bulu burung dan bulu imitasi fake fur Bisban Pita-pita ribbons Renda Lekapan Jumbai-jumbai Piping Bahan kontras Kerah bordir Aplikasi Aplikasi adalah bentuk-bentuk dekorasi yang dijahitkan atau dilem pada busana. aplikasi Badge Badge bisa berupa bordiran, atau terbuat dari metal yang biasanya dijahitkan pada busana, tetapi beberapa mempunyai segelan/lem dibelakangnya yang disetrikakan di atas busana supaya melekat. badge Bunga korsase corsage Bunga korsase corsage dapat dibuat dari bahan dasar busananya, atau dibeli terpisah dan dipasangkan. yellow corsage Bulu burung dan bulu imitasi fakefur Bulu burung dan bulu imitasi fake fur terutama dengan bulu imitasi bisa diperoleh macam-macam pola bulu kulit binatang. fake fur Bisban Bisban potongan serong bahan tetoron, satin yang dilipat yang dipergunakan untuk pinggiran, untuk menggantikan kebutuhan lapisan singkap facings. bias tape Pita-pita ribbons Pita-pita ribbons adalah sepotong bahan dengan lebar bevariasi, dengan tepian kain selvage di kedua sisinya. Jenis pita-pita ribbons antara lain pita satin, pita bordir, pita strip dua atau tiga warna, pita gold/silver emas/perak. Ribbons Renda Renda sebagai garnitur busana sudah dikenal sejak dulu kala. Seiring dengan semakin majunya industri tekstil, renda sangat bervariasi baik konstruksi, bentuk, maupun bahannya. Renda yang sering digunakan terbuat dari bahan katun, sutera, nylon, polyester, dan sebagainya. Renda dapat dibuat dengan tangan atau mesin. Jenis Renda Ada beberapa macam jenis renda antara lain renda bordir dan renda air, privolite, renda rajutan, renda elastik. Renda Bordir Renda bordir yaitu renda yang mempunyai tenunan dasar kemudian disulam atau dibordir. Umumnya terbuat dari bahan katun dan polyester lebih kaku dan agak tebal serta tidak tembus pandang. Renda bordir, renda pinggir Renda Air Renda air yaitu renda yang dibuat dengan mesin khusus Jacguard, terbuat dari nylon, acetat dan polyester, bahannya tipis dan tembus pandang. Renda air Privolite Frivolite renda yang dibuhul dengan tangan atau mesin khusus, terbuat dari katun atau polyester. Pine Pattern Collar in Tatting Renda Rajutan Renda rajutan atau kaitan terbuat dari benang yang kasar seperti benang parel dari katun atau polyester. Renda rajutan Renda Elastik Renda elastik yang terbuat dari nylon dan karet khusus dipasang pada bahan mulur tricot, jersey. Renda elastik mempunyai fungsi ganda yaitu selain sebagai hiasan juga untuk penyelesaian pinggir seperti pada pakaian dalam. Renda elastik Bentuk Renda Berdasarkan bentuknya, renda dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu renda pinggir, dan renda tengah. Renda Pinggir Bentuk renda pinggir letak motif hanya pada satu sisi sedangkan sisi yang lain tidak bermotif yang merupakan bagian yang akan dijahit. Renda bordir, renda pinggir Renda Tengah Bentuk renda tengah letak motif di tengah dan kedua sisinya sama bentuk. Renda tengah Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu memiih renda untuk busana Kesesuaian dengan desain busana, terutama cara penempatan hiasan Kesesuaian dengan tekstur, corak dan warna bahan Kesesuaian dengan jenis atau asal bahan. Lekapan Hiasan busana yang lainnya yaitu lekapan, disebut lekapan karena dilekapkan dipasang pada permukaan busana. Lekapan Macam-macam bahan lekapan antara lain kor bentuk bulat, biku-biku gigi anjing pipih bentuk zig-zag, kumai serong, piping atau pita untuk rompok, pita satin polos, bercorak, pita lekapan yang bercorak, pita elastik, hiasan aplikasi, motif bunga, binatang, boneka, dan sebagainya. Bahan lekapan bisa berasal dari katun, sutera, polyester, benang logam, dan lain-lain. Jumbai-jumbai Jumbai-jumbai adalah pinggiran yang menempel atau menggantungkan benang-benang, kor, atau monte-monte yang memberikan nuansa gerakan untuk suatu desain. Jumbai-jumbai bisa dibuat dari bahannya sendiri dengan mencabut benang-benang yang melintang pada pinggiran bahan, kemudian disetik kelim. jumbai-jumbai Piping Yaitu lipatan bahan atau kor yang dijahitkan pada pinggiran sebuah busana atau disisipkan menyembul diantara dua kampuh jahit. source Bahan Kontras Bahan kontras akan menciptakan efek yang menarik dengan mengkombinasikan tekstur dan corak dasar bahan. Contoh dengan memberikan pelapis lining atau singkapan facing suatu busana dengan bahan berbeda, atau untuk efek yang lebih nyata pada saku, kerah, dan manset dibuat kontras. source Kerah Bordir Kerah bordir atau kerah renda yang siap pakai ready to use, model kerah tegak, setengah tegak, rebah. kerah bordir Desain busana diperlukan untuk memudahkan dalam pemilihan garnitur. Berdasarkan desain kemudian ditentukan jenis, bentuk, serta posisi garnitur dengan tepat. Usahakan tetap menerapkan unsur-unsur dari azas desain terutama keselarasan, perbandingan, keseimbangan, dan pengulangan, misalnya busana yang ukuran kerah-nya kecil maka diberi renda yang kecil ukurannya. Tekstur, corak, dan warna garnitur disesuaikan dengan bahan busananya, misalnya bahan silky seperti sutera maka jangan diberi renda atau pita yang terbuat dari bahan katun. Warna hiasan dapat senada atau kontras dengan bahan busananya, keserasian tetap diperhatikan, misalnya bahan bercorak maka relatif cocok bila dengan renda/pita polos. Sifat atau karakteristik antara garnitur dengan bahan busana harus mirip atau sama, sebab selain keserasian dan keindahan juga harus memperhatikan daya tahan dan cara pemeliharaannya, misalnya busana dari bahan katun maka sebaiknya dihias dengan bahan katun pula atau bahan campuran seperti campuran dengan polyester. Unsur Dekoratif dan Fungsional Contoh garnitur sebagai unsur dekoratif, unsur fungsional, atau unsur keduanya adalah sebagai berikut Kancing Tutup tarik zipper Gesper Pita rekat Elastik Bantalan bahu Kom/Mungkum Balein Payet dan manik-manik Benang Kancing Kancing pada busana merupakan pelengkap yang mutlak ada, memudahkan saat memakai atau melepas busana. Fungsi kancing ada 2 yaitu kancing yang berfungsi sebagai penutup belahan, kancing sebagai hiasan pada busana. Kancing Tekan Kancing tekan terbuat dari logam/plastik, terdiri dari bagian timbul dan bagian yang pipih. Kancing tekan banyak digunakan untuk menyelesaikan busana wanita terutama blus dan kebaya. Dalam penyelesaian busana yang halus dan berkualitas tinggi biasanya kancing tekan dibungkus dengan kain yang tipis dan sewarna dengan bahan busananya. snap fastener Kancing Hak Kancing ini terbuat dari logam, terdiri dari dua bagian yang dipasang pada pertemuan ban pinggang pada rok atau celana. Kancing Kait Kancing kait lebih kecil daripada kancing hak, terbuat dari logam, dipasang pada belahan seperti belahan pada “tengah muka”. Ukuran ada yang besar dan kecil. Terdiri dari dua bagian yaitu pengait dan kaitan. Memasangnya dengan bantuan tusuk balut. Kancing kait besar dipasangkan pada ban pinggang rok ataupun celana. Ada jenis kancing kait yang dipasangkan dengan cara ditanam pada ban pinggang tanpa dijahit, kancing tanam kait ini sering digunakan pada penyelesaian celana pria dan produk-produk pakaian jadi. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan kancing kait maupun kancing tekan ialah kancing tersebut tidak boleh kelihatan dari luar. Kancing hak / kait Kancing Paku Kancing ini terbuat dari logam, bentuk dan ukurannya beragam sehingga fungsinya selain sebagai penutup belahan juga sebagai hiasan. Salah satu bagian nampak dari luar. Pemasangannya dengan bantuan alat atau di-pres. Kancing paku source Kancing Hias Kancing ini selain berfungsi sebagai penutup belahan sekaligus juga sebagai hiasan. Kancing hias banyak jenis, bentuk, dan warnanya. Kancing hias berwarna dapat dimanfaatkan untuk menambah keindahan dan keserasian dengan warna pakaian. Ukurannya sangat bervariasi sehingga perlu disesuaikan. Kancing berukuran besar untuk pakaian seperti jas, mantel, blus, atau gaun yang hanya memerlukan satu atau dua kancing, untuk pakaian yang membutuhkan banyak kancing maka gunakan yang berukuran kecil atau sedang. Kancing hias dapat juga dimanfaatkan sebagai point of interest atau pusat perhatian pada suatu busana. Bentuk kancing hias ada tiga yaitu berlubang dua, berlubang empat, dan berkaki. Kancing hias Macam-macam kancing hias Kancing berlubang lubang dua/lubang empat Dipasangkan pada kemeja pria maupun wanita, kancing berlubang dua ukuran besar sering dipasangkan pada busana tailoring jas, setelan, busana wanita. Kancing hias bertangkai dan tidak bertangkai Kancing hias jenis ini memiliki banyak ragam bentuk, model, warna dan ukuran. Ada yang berbentuk bulat, kotak, segi empat, panjang dan sebagainya. Macam-macam ukuran kancingnya no. 16, 18, 22, 24, 28, 32, 40. Kancing hias jenis ini dapat dipasangkan pada berbagai macam model busana wanita. Bentuk dan ukurannya sangat beragam sehingga selain berfungsi sebagai penutup juga sebagai hiasan. Bahan dari kancing hias bisa berasal dari logam, polyester, pelastik, batu-batuan, gading/tanduk binatang, kayu, bambu, tali kor kancing Cina. Ukuran diameter kancing ukuran 14 diameternya 1/3 inci ukuran 16 diameternya 3/8 inci ukuran 18 diameternya 7/16 inci ukuran 20 diameternya 1/2 inci ukuran 22 diameternya 9/16 inci ukuran 24 diameternya 5/8 inci ukuran 30 diameternya 3/4 inci ukuran 36 diameternya 7/8 inci ukuran 45 diameternya 11/8 inci ukuran 55 diameternya 13/8 inci tiga kancing berlubang kiri dan satu kancing bertangkai, kancing bungkus kanan {source Kancing Bungkus Kancing ini dibungkus dengan kain. Kancing ini termasuk kancing hias, pembungkusnya menggunakan perca bahan busananya. Bentuk kancing bungkus ada yang bulat datar, bulat cembung dan berbentuk kerucut dengan berbagai macam ukuran seperti pada kancing hias bertangkai. Kancing bungkus dapat pula dihias dengan manik payet dan dipasangkan pada kebaya modifikasi dari busana pesta. Kancing Cina Kancing Cina terbuat dari sejenis tali dengan teknik simpul dan buhul dengan bentuk-bentuk tertentu. Kancing cina source Tutup Tarik / Ritssluiting Belanda / Zipper Inggris Yaitu sehelai kain/plastik/polyester yang dilegkapi gigi-gigi dan tarikan puller, dapat dibuka dan ditutup. Berfungsi sebagai penutup belahan dan juga bisa sebagai hiasan. Ritsleting dengan variasi gigi standar gigi logam atas, gigi gulung dan gigi plastik Jenis tutup tarik Tutup tarik satu arah, yaitu tutup tarik dengan gigi tarikan satu arah dari bawah ke atas, umumnya dipasang pada bebe, rok dan busana anak-anak. Tutup tarik plastik tanpa gigi, tarikan dari bawah ke atas, biasanya dipasang pada jaket atau mantel. Tutup tarik bagian bawah terpisah, menyatukan ujungnya pada waktu busana sudah dikenakan, contoh pada jaket/longtorso. Tutup tarik hiasan dengan gigi yang kasar, biasanya dilengkapi dengan ujung tarikan yang berbentuk bulat atau persegi. Components of a zipper Ukuran Tutup Tarik Ukuran zipper bervariasi, antara lain sebagai berikut 7 cm, 12 cm, 15 cm, 20 cm, dan sebagainya Dapat juga berupa gulungan panjang meteran yang bisa dipotong sesuai kebutuhan, kemudian puller tarikan dan stopper penahan dipasang sendiri dengan bantuan alat. Gesper Kepala ban pinggang Pemakaian ban pinggang pada busana biasanya dilengkapi dengan gesper, dipasang pada salah satu ujung ban pinggang. Fungsi dari gesper ada dua, yakni sebagai penahan/penguat pemasangan ban pinggang, dan sebagai hiasan busana. Gesper merupakan aksesori busana yang dipergunakan untuk penutup/penguat maupun untuk dekorasi, bisa dipasangkan pada gantungan atau tab lidah pengencang pada ikat pinggang dan lainnya. Jenis gesper Gesper yang dilengkapi dengan pengait, berarti pula dilengkapi dengan mata itik, yaitu lubang untuk memasukkan pengait gesper, terbuat dari logam, plastik, polyester, dan sebagainya. Gesper tanpa pengait, tetapi dilengkapi penahan pada ujung ban pinggang. Bentuk dan ukuran bermacam-macam terbuat dari plastik dan logam Gesper bungkus dengan/tanpa pengait terbuat dari aluminium dibungkus kain atau kulit dengan bantuan alat press gesper. Bentuk bulat, lonjong dan persegi. Macam-macam gesper source Pita Rekat Hook-and-loop fasteners Terdiri dari dua bagian, bagian pertama terdapat kait-kait yang kecil, bagian kedua berserabut. Ketika keduanya ditekan bersama-sama, kait-kait masuk ke dalam serabut loop dan kedua bagian tersebut menjadi satu mengikat satu sama lain. Ketika dipisahkan dengan menariknya maka akan terdengar suara yang khas. Fungsi pita rekat adalah untuk menutup belahan, untuk memasang bantalan bahu, untuk menguatkan ban pinggang, dan sebagainya. Jenis pita rekat ada dua, yakni pita rekat panjang meteran sesuai kebutuhan, lebar antara 1-3 cm, dan bentuk geometris menyerupai kancing yaitu bulat persegi dan segi tiga. Pemasangan pita rekat dijahit dengan jahitan balut dan bantuan perekat lem khusus. Velcro Elastik Elastik merupakan salah satu pelengkap dalam pembuatan busana, berfungsi untuk memudahkan dalam mengenakan dan melepaskan busana, memberi bentuk tertentu dan kelonggaran pada busana. Jenis elastik, yakni berupa benang jahit, biasanya dipasang pada manset busana anak, berupa pita pipih lebarnya antara 0,5–10 cm, biasanya pada ban pinggang, berupa tali kor cord atau bulat, renda elastik yang menyerupai renda untuk penyelesaian pinggir suatu busana yang terbuat dari bahan elastis juga berfungsi sebagai hiasan. Bantalan Bahu Padding Bantalan bahu padding terbuat dari busa dan kapas, merupakan pelengkap busana yang dipasang di bahu dengan maksud memperbaiki tampilan bahu ketika dipakai. Beberapa jenis bantalan bahu Bantalan bahu yang khusus dipasangkan pada pembuatan jas, berupa campuran serabut wol dan serabut kapas berlapis. Dijahit di bawah lapisan furing, sehingga tidak nampak dari luar. Bantalan bahu yang khusus dipasangkan pada blus, gaun yang berlengan. Bantalan bahu ini terbuat dari busa dengan beberapa ukuran ketebalan antara lain 1 cm, 1½ cm, 2 cm, 3 cm, 5 cm. Bantalan bahu khusus untuk busana berlengan setali atau lengan raglan, sering disebut padding mangkok. Pemilihan bantalan bahu disesuaikan dengan bentuk bahunya. Bentuk bahu yang turun curam sebaiknya memilih bantalan yang tebal agar bahu terlihat landai bidang. Sedangkan bahu yang landai dapat memilih bantalan bahu yang tipis. Sebelum dipasangkan pada busana bantalan bahu yang terbuat dari busa harus dibungkus dangan kain tipis bahan furing yang sewarna dengan bahan busananya. shoulder & cups pads sources Kom/Mungkum Kom merupakan pelengkap pada pembuatan busana yang terbuat dari busa angin, felt , dacron. Kom khusus dipasangkan pada bagian dada model busana strapless. Fungsi kom yaitu untuk membentuk payudara yang kurang sempurna agar kelihatan berisi. Balein Balein merupakan bahan pelengkap busana berbentuk batang yang lentur yang terbuat dari logam, plastik atau rotan yang ditipiskan. Balein adalah bahan pengisi yang berfungsi sebagai penguat untuk membentuk body busana menjadi lebih ideal. Balein sering dipasang pada sekeliling bagian bawah mungkum atau bustier, di bagian sisi kiri dan kanan pinggang sampai batas panggul corset. Cara pemasangan balein dapat dijahit atau disisipkan. Payet dan Manik-manik Pemilihan dan pemasangan payet dan manik-manik atau sejenisnya terbatas pada busana tertentu. Kesan yang ditimbulkan adalah mewah glamour, berkilau, sesuai untuk busana pesta. Macam-macam bentuk payet antara lain bulat pipih berlubang, persegi enam pipih berlubang, bentuk bunga, bentuk geometris. Payet umumnya terbuat dari logam, plastik dan nylon. Manik-manik terbuat dari plastik, logam, nylon, dan batu-batuan atau permata, ukuran diameternya bervariasi 0,2 – 2 cm. Payet & manik-manik sumber Sulaman Payet & Manik pada Pernik CantikBy Nieza Benang Benang jahit mempunyai ukuran, jenis dan pemakaian yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Polyester Benang Poliester Cocok untuk jahitan tangan maupun jahit mesin pada kebanyakan bahan, dianjurkan untuk tenunan sintetis, rajutan, dan bahan mulur stretch lainnya dari serat apa saja. Kebanyakan benang-benang polyster melalui proses finishing resin/malam wax atau silikon untuk meminimalisir daya gesek saat menjahit. Cotton Benang Katun Tersedia dalam pilihan warna yang beragam. Dipakai untuk jahitan mesin dan jahitan tangan dengan nomer atau ukuran kecil sampai sedang untuk bahan katun, linen, dan rayon. Benang katun biasanya dimerser supaya lebih berkilau dan dapat dicelup warna dengan lebih baik. Benang katun kurang maksimal diterapkan pada bahan rajutan atau bahan yang mulur stretch, setikan akan sering loncat. Nylon Benang Nilon Benang ini sangat kuat. Biasanya benang mono filamen ini dibuat dengan dua corak warna transparan dicampur dengan warna terang atau gelap. Benang nilon dipergunakan untuk jahitan tangan maupun mesin untuk keliman. Benang nilon memliki keelastisan tinggi, tetapi sulit untuk ditalikan ujungnya. Silk Benang Sutra Benang ini dipergunakan untuk setik tindas-atas topstitching, lubang kancing yang dibuat dengan tangan, untuk jahitan tangan dekoratif termasuk smocking, dan untuk memasang kancing. Elastic Benang Elastik Benang ini terbuat dari nilon atau katun yang dibungkus karet latex; benang yang tebal dan sangat mulur stretchy, dipergunakan pada mesin jahit untuk membuat kerutan. Benang elastik umumnya digulung pada sekoci saja. Stranded Cotton Untaian Benang Katun Enam untaian benang katun yang dimerser dan dipintal longgar loosely twisted menjadi satu. Biasanya digunakan untuk pekerjaan tangan dekoratif. Untaian dapat dipisah untuk pekerjaan yang lebih halus; misalnya untuk sulaman/bordir. Multi-colored stranded embroidery floss Soft Cotton Benang Katun Halus Benang ini tidak dimerser, cocok untuk sulaman tangan yang besar-besar bold dan pekerjaan tapestry permadani. Mercerised Cotton Benang Katun Dimerser Benang ini cocok untuk bordir mesin. Metallic Benang Logam Benang metalik adalah benang dengan kemilau perak atau warna emas; diperlukan untuk setik dekoratif dengan tangan maupun mesin. Sumber PENGETAHUAN BAHAN PELENGKAP, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA, DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005
Q Jenis kain vuring ada bermacam-macam, vuring hero memiliki lebar kain.. answer choices . 90 cm. 100 cm. 110cm. 115 cm. 150 cm. 90 cm . alternatives . Q. Pelengkap busana yang gunanya sebagai penutup belahan dan sebagai hiasan busana adalah. answer choices . Benang. Kancing. Risluiting. Kain. Renda. Benang .
Pengertian Bahan pelapis sangat berpengaruh terhadap pembentukan pakaian/busana yang bermutu. Bahan Pelapis adalah bahan tambahan yang terletak di bawah bahan utama yang fungsinya antara lain untuk membentuk; menopang kain; menjaga tetap kuat dari gesekan, lipatan, tekanan dan tahan rendaman; dan juga untuk memberi rasa nyaman saat dipakai seperti memberi rasa sejuk, hangat, dan menghindari rasa gatal di kulit. Dalam pembuatan busana, bahan pelapis digolongkan menjadi 4 jenis yaitu lapisan bawah underlining, lapisan dalam Interfacing, lapisan antara Interlining, dan bahan pelapis lining, biasa disebut furing. Masing-masing mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi tampilan suatu busana. Interfacing adalah kain pendukung yang digunakan di area yang membutuhkan stabilitas lebih dari sekadar berat kain. Misalnya interfacing dalam kerah, manset, waistband, plakat, dan kadang-kadang pada keliman hem. Pada busana tertentu interfacing diterapkan pada seluruh bagian garmen, bahkan lebih dari satu jenis bahan yang dipakai. Lining digunakan untuk membantu menyembunyikan detail konstruksi bagian dalam dari pakaian, dan juga untuk membantu mempermudah saat memakai atau melepas pakaian. Kain pelapis ini biasanya licin dan halus. Lining dikerjakan secara terpisah dari garmen dan ditempel dengan jahit tangan atau mesin. Interlining adalah lapisan yang ditambahkan pada pakaian untuk membuat hangat, seperti pada mantel musim dingin. Bisa dengan kain tebal atau kapas kempa, atau yang lebih ringan seperti kain flanel atau fleece. Interlining dapat dibuat secara terpisah dari pakaian bahkan ada yang bisa dicopot dan pasang sesuai kebutuhan, atau digunakan sebagai underlining. Underlining adalah kain yang ditambahkan ke kain utama untuk memperbaiki bentuk dan bisa juga untuk mengurangi transparasi bahan yang tipis atau anyamannya jarang. Underlining ditempel ke kain utama pada sisi belakangnya sisi buruk sebelum dijahit joint menjadi pakaian. Tidak semua busana menggunakan keempat jenis bahan pelapis secara bersama-sama, contoh pada pembuatan kebaya cukup diperlukan bahan interfacing untuk memberi bentuk dan lining untuk memberi rasa nyaman saat dikenakan. Ada kalanya keempat jenis bahan pelapis digunakan secara bersama-sama. Lapisan Bawah Underlining Adalah bahan pelapis yang terletak di bagian bawah bagian buruk bahan utama pakaian, biasa disebut lapisan bawah atau lapisan pertama. Pada umumnya lapisan bawah dimaksudkan untuk menguatkan bahan utama pakaian serta keseluruhan desain. Konstruksi bahannya dari semua jenis bahan yang paling ringan; tipis sampai ketebalan sedang dan berat dengan efek finishing lembut, sedang atau gemerisik. Contoh bahan underlining antara lain sutera cina, organdi, organza, muslin, batiste, tula, rayon, dan tricot ringan untuk rajutan/bahan yang halus. Contoh bahan Underlining Fungsi Bahan Pelapis Pertama Underlining Memperkuat bahan utama busana secara keseluruhan Memperkuat kelim & bagian-bagian busana Mengurangi tembus pandang bahan tipis Menjadikan sambungan bagian bagian busana atau kampuh tidak kelihatan dari luar Penggunaan dan Penempatan Penggunaan dan Penempatan Underlining Dipasang pada bagian-bagian tertentu pada busana misalnya bahan organdi/organza bisa digunakan sebagai bahan penegak kerah pada kebaya tanpa harus merusak motif bahan utamanya. Untuk menyelesaikan lapisan belahan tengah muka, untuk memperkuat body yang akan dihias dibordir, dipayet. Dipasang di seluruh bagian busana. Underlining organdi pada penegak krah dan lapisan tengah muka kebaya Lapisan Dalam Interfacing Interfacing adalah bahan pelapis yang ditempel pada sisi kain yang tidak terlihat atau “bagian belakang” untuk membuat area garmen lebih kaku. Fungsi Interfacing adalah Memperbaiki bentuk pada busana seperti kerah, saku, garis leher Membuat kaku, licin, dan rata pada bagian-bagian busana Menstabilkan dan memberi bentuk tertentu pada bagian tertentu seperti ujung dan detail pada busana Memperkuat dan mencegah bahan renggang Interfacing used to reinforce a hem Interfacing terbuat dari bermacam-macam bahan yang berbeda, dengan konstruksi dan penyempurnaan yang berbeda. Kontruksi Interfacing Dilihat dari kontruksinya interfacing dapat digolongkan menjadi tiga yaitu tenunan non woven, rajutan knit, dan bukan tenunan non woven. Interfacing woven tenunan Jenis tenunan yang arah seratnya memanjang saling mengikat. Dalam penggunaannya sebaiknya mengikuti arah serat. Jenis ini akan membentuk pakaian lebih bagus & stabil. Contoh bahan interface woven adalah rambut kuda, trubinais, cufner. Rambut kuda terbuat dari campuran kapas dan rambut kuda bulu binatang, kuat, lentur, tebal, dan tidak berperekat. Berfungsi untuk menopang bentuk dan memperindah busana, contoh pada jas dan torso. Trubinais teksturnya sedang sampai kaku, berperekat atau tidak berperekat, diproses fusi atau laminate. Sebagai pengeras, pembentuk pada kerah, manset, dan ban pinggang; memberi ketegasan pada detail busana. Cufner ada yang memiliki ketebalan bertingkat tebal tipisnya tergantung dari kerapatan tenunan dan besar serat benang yang digunakan; tipis sampai tebal, tekstur halus, berperekat untuk melapisi bagian muka, memberi bentuk pakaian, memperbagus jatuhnya bahan drape. Interfacing non woven bukan tenunan Proses pembuatannya tidak ditenun, melainkan dikempa sehingga tidak memiliki arah serat. Bahan nonwoven dibentuk dari serat-serat yang dilumatkan, direkatkan atau diampurkan dengan bahan bahan kimia. Interfacing nonwoven biasanya lebih keras daripada yang ditenun woven. Contoh bahan interlacing nonwoven adalah Vlieseline, Cufner Gula Pasir. Vlieseline tipis dan berperekat, memiliki berbagai macam warna, bertekstur lembut sampai kasar, bisa membantu bentuk busana. Biasanya untuk melapis tengah muka, saku, kerah, garis leher, belahan placket. Cufner Gula Pasir mempunyai daya elastis tinggi baik yang bertekstur lembut atau kasar, ketebalan sedang sampai tebal, berperekat, kegunaannya seperti cufner Interfacing knit rajutan Konstruksi kain rajut berbeda dengan kain tenun. Pada umumnya elastisitas kemuluran bahan rajut lebih tinggi dari bahan tenun. Contoh bahan interfacing knit adalah Knit fusible interfacing, Weft. Knitfusible interfacing bersifat lembut sehingga mudah dibentuk dan dlipat sesuai mode busana, menambah keindahan bentuk busana, mempertegas garis-garis busana. Bahan ini baik jika digunakan untuk keseluruh body busana pria atau wanita yang bahan utamanya halus, biasa diterapkan pada busana pesta. Weft adalah jenis interfacing yang dirajut dan memiliki arah serat memanjang dan melebar, dalam penggunaannya sebaiknya mengikuti arah serat yang melebar. Termasuk juga interfacing model baru yaitu interfusi atau fusing yaitu pengembangan secara modern yang menggunakan Adhesives perekat untuk saling mengisi serat-serat yang pendek atau bahan direkatkan bersamaan. Ada dua cara dalam proses perekatan yaitu cara pertama dengan disemprotkan biasanya hasil perekatnya tidak rata, cara kedua dengan dilaminating hasilnya lebih rata dan terdapat lapisan plastis yang menempel pada tenunan. Contoh trubinais Penggunaan dan Penempatan Penggunaan bahan pelapis intefacing pada busana adalah Bagian-bagian tertentu pada busana seperti pada kerah, lapisan saku, belahan tengah muka, belahan lengan placket, manset dan sebagainya. Dipasang pada seluruh bagian busana misalnya pada pembuatan jas atau blazer Gambar pemasangan interfacing pada badan muka jas Gambar torso dengan menggunakan interfacing hair canvas/bubat Lapisan Antara Interlining Adalah bahan pelapis yang lembut dan ringan yang berada di antara interfacing dan lining suatu pakaian untuk memberikan rasa hangat selama dikenakan. Biasanya untuk lengan baju dan body jaket atau mantel. Bahan dari yang tipis dan ringan sampai tebal dan kasar menyerupai busa atau katun yang berbulu, contoh flanel, bahan selimut tipis, felt, dacron. sumber Satu-satunya tujuan interlining ini adalah untuk memberi rasa hangat saat dipakai, misalnya jas, mantel atau jaket. Penggunaan dan Penempatan Pemakaian interlining pada pembuatan busana, antara lain Pada bagian badan jaket, jas atau mantel Pada bagian tertentu pada busana, misalnya bagian badan atas, kerah & sebagainya Bahan Pelapis Lining Lining atau biasa disebut furing memberikan penyelesaian yang rapi, rasa nyaman; kehangatan, kehalusan dan kelembutan terhadap kulit, biasanya disebut bahan pelapis terakhir furing karena merupakan penyelesaian terakhir pada pembuatan busana untuk menutupi bagian dalamnya. Ciri bahan pelapis furing adalah lembut, licin, tipis, ringan dan higrokopis; adem saat dikenakan. Contoh satin, katun, rayon, Nilon, silky seperti sutera, trico. Contoh bahan lining Fungsi lining antara lain Menutup konstruksi bagian dalam busana agar tampak rapi Menahan bentuk dan jatuhnya busana Pengganti petticoat rok dalam Menutup bahan tipis yang tembus pandang Sebagai pelapis dari bahan berbulu atau kasar seperti wol Untuk kenyaman adem, hangat, lembut saat dikenakan Memudahkan pakaian untuk dipakai atau dilepas Penggunaan dan Penempatan Furing lining pada pembuatan busana umumnya dipasang pada Seluruh bagian dalam dari busana seperti; jas, jaket, mantel, rok, blus Pada bagian tertentu busana, misalnya pada bagian badan atas pada kebaya, lapisan dalam ban pinggang celana. Gambar pemasangan lining pada Jas Sumber referensi PENGETAHUAN BAHAN PELAPIS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA, IREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005 dll
M7tpv. 4xgnrgdioh.pages.dev/2004xgnrgdioh.pages.dev/2504xgnrgdioh.pages.dev/4854xgnrgdioh.pages.dev/2714xgnrgdioh.pages.dev/1114xgnrgdioh.pages.dev/94xgnrgdioh.pages.dev/3934xgnrgdioh.pages.dev/361
macam macam pelengkap busana